Senin, Maret 19, 2012

peran IT dalam perkembangan Bangsa Indonesia

Walaupun sudah lebih 20 tahun Sistem Informasi dikenal di Indonesia, implementasi di kantor pemerintah (baik pusat maupun daerah) relatif masih rendah dibandingkan dengan sektor swasta.


Hal tersebut disebabkan selain karena adanya hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari UU, kebijakan pusat dan daerah, sampai pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah untuk diubah atau disempurnakan, juga karena keterbatasan yang dimiliki pada kantor pemerintah mendorong implementasi sistem informasi sesuai dengan batasan yang ada.

Berbeda dengan kondisi di kantor pemerintah, implementasi sistem informasi di sektor swasta tidak memiliki hambatan yang berarti, sehingga lebih mudah melakukan penyesuaian di dalam pemanfaatan sistem informasi. Bagi sektor swasta, sistem informasi serta business process reengineering dimanfaatkan untuk mencari solusi yang optimal di dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, masih rendahnya implementasi sistem informasi pada kantor pemerintah disebabkan antara lain karena:

1. belum adanya satuan kerja di suatu kantor pemerintah yang secara struktural bertanggungjawab di dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi ;
2. keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi diatasi dengan suatu solusi yang ‘IT oriented’ sehingga berakibat berkembangnya pulau-pulau sistem informasi;
3. rancangan sistem informasi berkembang secara parsial sesuai dengan kebutuhan masing-masing entitas kantor pemerintahan (satuan kerja), sehingga sulit untuk di-integrasikan;
4. sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja tanpa adanya koordinasi sistem informasi antar satuan kerja, termasuk membangun informasi yang bukan menjadi tanggung jawab satuan kerja pembangun sistem;
5. data dan informasi yang dibuat dan berada di luar kewenangan/tupoksi suatu satuan kerja/lembaga tidak dapat dijamin keakuratan dan tanggungjawab kelayakannya, sehingga akan menjadi suatu area yang berisiko tertinggi;
6. belum terbangunnya budaya bekerja dengan suatu pola yang saling terintegrsi di lingkungan kantor pemerintah;
7. keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia untuk pengelolaan sistem informasi.

KENAIKAN BBM ERA SBY

Kenaikan-Kenaikan BBM di Setiap Presiden Sejak 1966
by : ech – 4 Desember 2008

Sejak jatuhnya pemerintahan Soekarno dan masuknya pengaruh kapitalis liberal di era tahun 1967, Pemerintah (Presiden) telah menaikkan harga BBM sebanyak 28 kali dalam kurun waktu 41 tahun. Rata-rata setiap 1.5 tahun (18 bulan), pemerintah menaikkan harga BBM. Selama kurang setengah abad, pemerintah telah menaikkan harga BBM rata-rata 10.000 kali atau 1 juta % lebih mahal dari tahun 1965. (Tabel 1)

Hanya 5 kali pemerintah menurunkan harga BBM. Pertama ketika tahun 1986, Pemerintahan Soeharto menurunkan solar sebesar 17.4%. Kedua, ketika krismon tahun 1998, aksi demonstrasi mahasiswa menuntut Pres. Soeharto mencabut Keppres 69 Tahun1998 tentang kenaikan BBM, dan lalu menerbitkan Keppres 78 Tahun 1998 untuk menurunkan kembali bensin, solar dan minyak tanah masing-masing 16.7%, 8.3% dan 20%.

Kebijakan serupa dilakukan oleh Pres Megawati menurunkan harga solar dari Rp 1,890.- kembali menjadi Rp 1,650.- di tahun 2003. Dan di masa pemerintahan SBY sekarang, harga bensin kembali diturunkan Rp 500 di awal Desember 2008 setelah kenaikan Rp 1500 di akhir Mei silam. Sebelumnya, pemerintah SBY-JK telah menaikkan harga BBM yang begitu fantastis pada 1 Oktober 2005. SBY-Kalla menaikkan bensin dari Rp 2400 menjadi Rp 4500 serta solar dari Rp 2100 menjadi Rp 4300. Tanggal 15 Desember 2008, pemerintah SBY kembali menurunkan premium dan solar masing-masing menjadi Rp 5000 dan Rp 4700,-.

Sejarah Kenaikan BBM Sejak 1966

Rupanya trend menaikkan harga BBM di bumi pertiwi yang kaya minyak ini bukan hanya menjadi salah satu ciri pemerintah saat sekarang. Di zaman orde baru, Pres.Soeharto telah menaikkan harga BBM masing 2000 X untuk premium, 1832 X untuk solar dan 700 X untuk minyak tanah selama 32 tahun menjabat. Seringnya menaikkan harga BBM oleh Soeharto tidak diikuti protes massal. Hal ini disebabkan 2 hal: rakyat takut berunjuk rasa kepada penguasa otoriter Soeharto dan kondisi perekonomian masyarakat masih relatif stabil.
Sejarah Kebijakan 5 Presiden RI dalam Bahan Bakar Minyak
Nama Presiden Soekarno * Soeharto Habibie** Gusdur Megawati SBY – JK
Lama Menjabat Presiden 21 Tahun 32 Tahun 1.4 tahun 1.75 tahun 3.25 tahun 4,2 tahun
Harga Bensin (Rp) Sebelum - 0.5 1,000 1,000 1,150 1,810
Sesudah 0.5 1,000 1,000 1,150 1,810 5,000
Harga Solar (Rp) Sebelum - 0.3 550 550 600 1,890
Sesudah 0.3 550 550 600 1,890 4,700
Harga Minyak Tanah (Rp) Sebelum - 0.4 280 280 350 700
Sesudah 0.4 280 280 350 700 2,500
Total % Kenaikan Bensin - 199900% 0 15% 57% 176%
Solar - 183233% 0 9% 215% 148%
M. Tanah - 69900% 0 25% 100% 257%
% Kenaikan per tahun Bensin - 6247% 0 9% 18% 44%
Solar - 5726% 0 5% 66% 36%
M. Tanah - 2184% 0 14% 31% 64%
Banyak Menaikkan - 19 kali 0 2 kali 4 kali 3 kali
Banyak Menurunkan - 2 Kali 0 0 1 kali 2 kali
Catatan:
* Tidak ada sumber harga BBM sebelum tahun 1965
** Selama menjabat lebih kurang 17 bulan, Presiden Habibie tidak pernah menaikkan harga minyak.
Diolah dari berbagai sumber: (Pertamina, ESDM, Keppres RI, Media Massa, Wikipedia)
Perhitungan total kenaikan dan rata-rata kenaikan per tahun oleh setiap presiden tidak memperhitungkan efek inflasi dan kurs dollar.

Tabel 1 memperlihatkan para Presiden RI (setelah tahun 1965) yang “gemar” menaikkan harga minyak. Kebijakan mereka lebih dikarenakan oleh seruan IMF dan disinyalir terdapat “agen-agen IMF” di setiap pemerintahan. Liberalisasi semua sektor kehidupan ekonomi yang didengungkan IMF, secara bertahap dikerjakan oleh para pemimpin negeri ini. Dari privatisasi BUMN strategis, kebijakan dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan Presiden yang pro liberalis-kapitalis, hingga menistakan rakyat kecil dengan menjual bahan bakar untuk kebutuhan hidup dengan harga yang sulit dijangkau. Kondisi ini sungguh ironis dibanding dengan likuiditas ratusan triliun kepada perusahaan perbankan dan para penunggak pajak atau royalti hingga pencurian kekayaan emas di Freeport selama kurang lebih ¼ abad.

BBM Naik 11 Ribu Kali (1.1 juta %) Lipat Setelah 4 Presiden

Dengan adanya liberalisasi di bidang perminyakan, maka perusahaan asing akan bebas mengeksploitasi dan “mengontrol” sumber energi utama di negeri ini. Satu-satunya Presiden yang tidak pernah menaikkan BBM adalah BJ Habibie. Gambar 2 menunjukkan harga Premium, Solar dan Minyak Tanah dari tahun 1965 hingga 2008. Sedangkan grafik 3 menunjukkan perubahan harga minyak mentah dunia terhadap kenaikan BBM di Indonesia.

Harga BBM Tahun 1996-2008

Harga BBM Tahun 1996-2008

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan:

1. Premium Indonesia naik dari Rp 0.5 (1966) menjadi Rp 5500 (Desember 2008). Kenaikan 11.000 kali, jauh dibawah angka pertumbuhan Indonesia selama 32 tahun.
2. Harga solar naik dari Rp 0.4 (1966) menjadi Rp 5500 (Desember 2008). Kenaikan lebih dari 13.750 kali dari semula.
3. Harga minyak tanah naik dari Rp 0.3 (1966) menjadi Rp 2500 (Desember 2009).

Total kenaikan yang dramastis ini jauh sekali dibanding dengan kenaikan minyak mentah dunia. Di tahun 1966, harga minyak mentah dunia US $ 3.10 dan naik menjadi rata-rata US $ 70 per barel. Selama kurun waktu 42 tahun, minyak mentah dunia hanya naik tidak lebih dari 30 kali. Dengan menggunakan kurs rupiah di tahun 1970 (Devaluasi rupiah, US $ 1 setara Rp 400), maka harga BBM di era 60-an mendekati 1 sen dollar per liter atau 1.6 dollar per barel (harga minyak mentah ~4 dollar). Saat ini harga BBM mencapai 50 sen dollar (harga minyak mentah ~ 70 dollar). Jadi, kenaikan ril BBM Indonesia (konversi rupiah 2008 ke 1968) 50 kali lipat dibanding kenaikan minyak mentah dunia yang hanya kurang dari 30 kali lipat.
Harga Premium di Beberapa Negara
Negara US$ / Liter Rp / liter
Brunei 0.39 4,758
Indonesia 0.4508 5,500
Malaysia 0.5 6,100
Arab Saudi 0.12 1,464
Thailand 0.64 7,808
UK 1.36 16,592
USA 0.45 5,490
Venezuela 0.045 549

KORUPSI MERAJALELA DI INDONESIA

Negara ini memiliki populasi manusia terbesar ke-empat di dunia. Dengan manusia sebanyak ini tentunya tidak mudah mengatur sisi perekonomian negara. Masih banyak manusia di negeri kita tercinta ini yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di tengah permasalahan inilah banyak terdapat oknum-oknum yang tidak berperikemanusiaan yang berusaha meraup untung sebanyak mungkin dari banyak uang yang seharusnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat kecil yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pekerjaan yang semakin sulit dicari menambah rumit masalah ini. Masyarakat semakin dibuat resah oleh ulah para oknum tidak bertanggungjawab ini yang sering kita sebut koruptor. Mereka selalu bisa memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan. Negara ini perlu pemimpin yang tegas dan keras dalam menghadapi masalah korupsi.

Kita rakyat Indonesia pernah berharap pada periode Reformasi ini akan terjadi pembumihangusan korupsi dan koruptor setelah Indonesia dilanda krisis multidimensi di akhir periode Pemerintahan Orba.Namun Korupsi pasca Orba lebih systematis dan terkoordinasi secara baik sehingga kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara penting tak pernah diajukan ke Pengadilan Tipikor.Contohnya Kasus perampokan di Bank Century yang melibatkan banyak pejabat hilang begitu saja setelah dipersoalkan di Lembaga Legislatif yang memutuskan bahwa penjahat-penjahat yang terlibat Bank Century harus di diadili.
Indonesia diambang kebangkrutan,segala lini sudah dirambah oleh koruptor-koruptor ganas yang siap menghancurkan Indonesia disegala bidang.Untuk iturakyat Indonesia siap-siap untuk menaggung utang-utang negara yang lebih besar dari utang semasa Orba. Pemerintahan SBY adalah periode yang sangat menyakitkan rakyat dan menambah penderitaan seluruh rakyat Indonesia.Banyak persoalan-persoalan kerakyatan yang tidak mampu diselesaikan misalnya Lapindo,Bank Century,Nazarudin.
Rakyat hanya sebagai perahan negara yang setiap hari dipungut pajak,namun uang pajak yang harusnya digunakan untuk pembangunan malah di gunakan untuk menambah penghasilan para pejabat.Untuk membeli runah mewah,mobil mewah dll.Negara ini benar-benar hancur oleh ulah koruptor yang ganas seganas tikus sawah yang siap menghancurkan tanaman para petani.
Benarkan koruptor terjadi karena kebodohan rakyat Indonesia,menurut saya jawabannya benar.Karena dalam praktek politik untuk membentuk negara demokrasi rakyat selalu memilih kandidat yang memberikan imbalan,rakyat tidak pernah berfikir kandidat mampu atau tidak utuk memimpin negara ini,dan apa yang terjadi Indonesia sekarang?Idonesia sekarang adalah apa yang kau lihat hari ini.

Topik Penelitian Ilmiah saya

Dua setengah tahun sudah saya mengenyam pendidikan di universitas Gunadarma, dengan kata lain sekarang saya sedang menempuh semester ke-enam di awal tahun 2012 ini. Di universitas ini pada semester enam ini lah semua mahasiswa diwajibkan untuk menulis sebuah penulisan ilmiah, dimana para mahasiswa menuangkan segala ide nya untuk menjadi pokok penulisan ilmiah tersebut. Banyak mahasiswa yang ngeri-ngeri sedap dihadapi dengan tentang bagaimana cara menentukan judul penulisan ilmiah. Sebenarnya tidak terlu sulit untuk menentukannya. hanya dengan melihat aktifitas sehari-hari apa yg sedang kita lakukan. Dan jika kita menemukan kesulitan dalam menjalani aktifitas kita , disitulah kita harus menemukan jalan keluar yang bisa dijadikan tema dan selanjutnya juga judul PI. saya berminat untuk membuat web programming dengan PHP. dan saya akan membuat twitter client. yaotu update twitter dengan twitter via "GOODERS"